Sungguh
suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya karena telah berkesempatan membuat
wayang kulit dengan mempola/corekan (bahasa Jawa) sendiri, yang hal ini
merupakan kegemaran saya sejak saya masih anak-anak. Di samping kesempatan
memfoto sekaligus membukukan. Walaupun ada juga beberapa wayang yang saya peroleh
dari para seniman dan perajin wayang di daerah Surakarta
dan Jakarta.
Sepantasnyalah
terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada:
Pertama, almarhum Ki
Redigito, bapak saudara F.Sugiri (Museum SENAWANGI Jakarta Kota), yang
telah banyak memberikan petunjuk dalam membuat pola/corekan di kulit sebelum
ditatah.
Kedua, saudara F.Sugiri
sendiri, karena beliaulah saya berkesempatan memperoleh informasi-informasi
dari kepustakaan wayang yang ada di museum SENAWANGI Jakarta Kota.
Ketiga, almarhum saudara Djumadi,
penyungging wayang terbaik di Pasar Seni Jaya Ancol, karena beliaulah saya
mendapatkan petunjuk dalam teknis penyunggingan wayang.
Keempat, saudara Biman,
penyungging wayang terbaik di desa seni TMII, atas segala bantuannya dalam
mencarikan penyungging dan cempurit/gapit wayang yang baik sehingga wayang ini
selesai dibuat.
Kelima, para penatah
(khususnya almarhum saudara Supardi) dan penyungging (saudara
Sumanto, Kasidi, Hasan, Wadi,
Maryadi dll) serta semua pihak yang telah membantu pembuatan
wayang kulit purwa gaya Surakarta ini.
Keenam, saudara Nugrahani Indra S., S. Kom.,
ahli komputer di PERTAMINA Maritime Training Center, yang telah membantu
memindahkan tulisan ini dari program Word
Star ke program Office™.
Bahan-bahan yang
dipergunakan dalam pembuatan wayang ini adalah:
Kulit kerbau, saya peroleh dari almarhum
saudara Mardjijo, dukuh Gebangan, desa Nglebak, Kabupaten
Bantul, DI Yogyakarta dan saudara Suprihono, Gendeng,
Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Cempurit tanduk kerbau bule
saya peroleh dari almarhum saudara Redjo Ngalimin, dan putrinya
mbak Awitini
dukuh Kuwel, desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Gegel Kuningan dan Tuding Bambu
saya peroleh dari Ki Sutadi, desa Grasak, Gondang, Kabupaten
Sragen.
Pewarna, cat air Sakura Poster
Color dan bahan sablon dilarutkan dalam rakol cair.
Warna Emas, dari kepingan
prada/kimpok (bahasa Cina), saya peroleh dari toko obat Cina, Bintang
Terang, Glodok Jakarta Kota.
Jumlah
koleksi wayang ini sebanyak lebih dari 500 buah, di mana saya sendiri yang mengeluk,
memasang cempurit/gapitnya. Dengan panjang simpingan lebih dari tujuh setengah
meter di masing-masing sisi (pernah saya coba perdana dengan Dalang Ki Manteb
Sudharsono), dan wayang-wayang ini akan saya tunjukkan seluruhnya dalam buku
sekecil ini, di mana meliputi wayang-wayang simpingan dan dudahan, sehingga akan
menambah tebalnya buku. Namun dari sejumlah itu, saya rasakan masih kurang
lengkap. Mengingat banyaknya tokoh wayang yang belum sempat saya buat. Hal ini
dikarenakan: dalam pakeliran-pakeliran wujud sebenarnya tokoh-tokoh wayang yang
kurang banyak dikenal/kurang populer/kurang dianggap baku jarang dibuat orang
dan jarang ditunjukkan dalam pakeliran sehingga saya sulit memperoleh bahan
referensi (wayang-wayang tersebut sering digantikan wayang lain atau wayang srambahan,
ujud sebenarnya tidak pernah ditampilkan di kelir). Walaupun tidak sedikit pula
bahan referensi saya peroleh dari internet, face book dari para Dalang, pemikir, kreator, penggemar dan
pencinta wayang yang telah banyak menampilkan koleksi wayangnya sehingga saya
dapat membuat sket/ corekan tokoh-tokoh yang demikian. Namun demikian saya masih
harus banyak juga menafsirkan wayang-wayang yang tidak popular, wayang-wayang
yang dalam cerita sekali keluar langsung mati. Di samping keterbatasan dana dan
waktu pulalah yang mengharuskan saya terbatas juga dalam melengkapi jumlah
wayang ini. Walaupun saya telah membuat wayang satu demi satu dalam waktu tidak
kurang dari 30 tahun.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian juga dalam buku ini. Oleh
karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun, saya terima dengan
senang hati.
Jakarta, 16 Juli 2008
Penyunting:
SUWADI KRIJO TARUNO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar